Filantropi dan prospek masa depan
Usaha amal Ellison termasuk sokongan untuk penyelidikan perubatan, pendidikan, dan inisiatif budaya. Sumbangan beliau terhadap teknologi dan inovasi akan terus mempengaruhi pelbagai industri dan memacu pertumbuhan masa depan di seluruh dunia.
Filantropi dan prospek masa depan
Usaha filantropi Branson termasuk sokongan untuk pemuliharaan dan pemeliharaan alam sekitar, pendidikan, dan isu-isu sosial. Semangat keusahawanan dan dorongan kuat di dalam diri beliau untuk berinovasi mungkin akan menjadi enjin yang memacu kemajuan masa depan dan memberi kesan kepada pelbagai sektor.
Filantropi dan impak global
Usaha filantropi Buffett dilakukan menerusi Pledge of Giving Foundation. Sumbangan beliau terhadap isu-isu kesihatan, pendidikan, dan isu sosial di peringkat global menunjukkan impak beliau yang lebih luas terhadap masyarakat dan dedikasi untuk menangani cabaran utama masyarakat dunia.
Legasi Buffett dalam pelaburan dan filantropi akan terus membentuk dunia kewangan dan filantropi global. Pengaruhnya berkaitan strategi pelaburan menjadikan beliau seorang legenda dan mentor bagi jutaan pelabur di seluruh dunia.
The Boring Company dan Neuralink
Antara usaha-usaha Musk yang lain termasuklah The Boring Company, yang mahu mengurangkan masalah trafik kota-kota besar dengan menggunakan terowong pengangkutan bawah tanah.
Neuralink pula syarikat yang memberikan fokus pada pembangunan sistem yang menghubungkan otak manusia dan komputer untuk meningkatkan keupayaan manusia dan merawat penyakit neurologi dan fizikal.
Prestasi kewangan dan impak pasaran
Projek terowong The Boring Company, termasuk Las Vegas Convention Center Loop, dan kemajuan Neuralink dalam teknologi otak, masih dalam pembangunan. Pada masa artikel ini ditulis, projek terowong belum lagi berjaya menyelesaikan sebarang masalah pengangkutan dengan jayanya. Walau bagaimanapun, ia mempunyai potensi yang besar pada masa akan datang. Sektor penjagaan kesihatan sangat menyokong projek Neuralink, dan sampel dan eksperimen pertamanya telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Bill Gates: perintis teknologi dan dermawan global
Tempat tinggal: Amerika Syarikat
Pengasas bersama: Microsoft
Nilai bersih: $111 bilion
Pegangan pemilikan Microsoft: 0.8% ($8.5 bilion)
Aset-aset lain: Cascade Investment ($80 bilion), yayasan amal
Jakarta, IDN Times - Di penghujung 2022, Forbes kembali merilis orang-orang terkaya di dunia. Tahun ini, Forbes menyebut ada 2.668 miliarder dunia yang ada di dalam daftar.
Namun, di tahun ini, Forbes juga mencatat bahwa ada sekitar 34 miliarder asal Rusia yang tersingkir dari daftar orang terkaya di dunia.
Sementara, yang masih bertengger di daftar tersebut, rata-rata turun dari peringkat awalnya karena kehilangan seperempat dari kekayaan mereka.
IDN Times mencatat 10 orang terkaya di dunia versi Forbes menurut catatan real time per Sabtu (17/12/2022). Siapa saja mereka?
Baca Juga: Tak Hanya Orang Terkaya, Bernard Arnault Resmi Jadi Centibillionaire
Dua pekan sebelum masuk ke tahun 2023, posisi satu orang terkaya di dunia kini tak lagi dipegang oleh Elon Musk, melainkan Bernard Arnault, pemilik merek mewah Louis Vuitton, dengan kekayaan tercatat sebesar 182,4 miliar dolar AS.
Bernard Jean Tienne Arnault atau yang lebih dikenal dengan Bernard Arnault merupakan seorang miliarder dan CEO dari salah satu perusahaan mewah kenamaan dunia yaitu Louis Vuitton Moët Hennessy (LVMH).
LVMH sendiri merupakan perusahaan multinasional asal Prancis yang berfokus pada penjualan barang mewah. Beberapa group yang tergabung dalam LVMH seperti Louis Vuitton, Christian Dior, Charles&Keith, Givenchy, Céline, dan masih banyak yang lainnya.
Elon Musk tampaknya harus rela turun satu peringkat menduduki orang terkaya nomor dua di dunia setelah Arnault. Kekayaan Musk saat ini tercatat sebesar 169,1 miliar dolar AS.
Sejumlah kontroversi sang pemilik Twitter ini disebut sebagai salah satu penyebab turunnya saham Tesla. Menurut CNBC International, saham Tesla merosot sebanyak 6,3 persen pada awal pekan ini.
Baca Juga: 5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi Twitter
Pengusaha asal India, Gautam Adani berhasil menyalip Jeff Bezos menempati posisi orang terkaya ketiga di dunia. Adani diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 131,5 miliar dolar AS.
Adani merupakan pendiri dan CEO Adani Group, yang bergerak di bidang pelabuhan dan energi dengan enam perusahaan publik yang berlokasi di India.
Tahun ini, saham bisnis Adani naik hingga 195 persen yang disebut-sebut karena Adani memimpin ekspansi terkait energi terbarukan.
Jeff Bezos kini menempati posisi ke-4 sebagai orang terkaya di dunia pada tahun ini. Bezos yang merupakan pendiri Amazon dan Blue Origin diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 111,1 miliar dolar AS.
Bezos pernah menjabat sebagai presiden dan CEO Amazon, namun ia mengundurkan diri pada Juli 2021 lalu untuk berkarir di Space.
Baca Juga: Lengserkan Jeff Bezos, Bos Louis Vuitton Ternyata Investor Startup RI
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Orang terkaya kelima di dunia pada tahun ini adalah Warren Buffet. Dia memiliki kekayaan sebesar 104,4 miliar dolar AS.
Buffet dianggap sebagai investor paling sukses sepanjang tahun ini. Ia menjalankan perusahaan induk Berkshire Hathaway yang menggerakkan lebih dari 60 perusahaan seperti Duracell, Dairy Queen Restaurant dan juga asuransi Geico.
Bill Gates menduduki posisi ke-6 orang terkaya di dunia pada tahun ini. Founder Microsoft ini diperkirakan punya kekayaan sebesar 104,2 miliar dolar AS.
Gates juga terkenal sebagai sosok yang cukup aktif di bidang filantropi. Gates sadar dengan memberikan sebagian kekayaannya itu namanya akan keluar dari daftar orang terkaya dunia.
Namun, dia tak mempermasalahkannya. Sebab, Gates meyakini kalau hartanya juga dimiliki oleh orang-orang yang membutuhkan.
Di posisi 7 orang terkaya di dunia tahun 2022 adalah Larry Ellison yang memiliki kekayaan sebesar 101,3 miliar dolar AS.
Ellison sendiri dikenal sebagai pemilik dari banyak real estat di berbagai wilayah AS dan Hawaii, termasuk tanah seluas 246 hektar yang rencananya akan dibangun resort di atasnya.
Baca Juga: Mukesh Ambani, Satu-Satunya dari Asia di 10 Besar Orang Terkaya Forbes
Pengusaha asal India Mukesh Ambani menduduki posisi ke-8 orang terkaya di dunia. Ambani, menurut Forbes, memiliki kekayaan sebesar 90,2 miliar dolar AS.
Sebagian besar hasil kekayaan Ambani berasal dari saham di Reliance yang bergerak di bisnis penyulingan minyak dan petrokimia warisan ayahnya pada 2002 silam. Saat ini, Ambani termasuk miliarder yang memiliki usaha di bidang petrokimia, gas, minyak, dan ritel.
Carlos Slim Helu menduduki orang terkaya ke-9 di dunia dan merupakan orang paling kaya di negara asalnya, Meksiko. Ia ditaksir punya kekayaan sebesar 80,6 miliar dolar AS.
Helu merupakan pengusaha di bidang telekomunikasi bernama America Movil.
Orang terkaya ke-10 di dunia tahun 2022 versi Forbes adalah Steve Ballmer. Ia memiliki kekayaan sebesar 79,7 miliar dolar AS dan berhasil menyalip Larry Page yang kini turun ke peringkat 11.
Ballmer juga merupakan salah satu pendiri Microsoft dan merupakan satu dari 30 karyawan pertama Microsoft. Pada awal karirnya, ia merupakan manajer bisnis, dan akhirnya pada tahun 2000 Ballmer diangkat menjadi CEO Microsoft menggantikan Bill Gates.
Pada hari kini, lelaki terkaya di dunia mempunyai kuasa ekonomi yang belum pernah dilihat sebelum ini, bersama dengan pengaruh politik dan sosial yang bukan kepalang. Lebih daripada sekadar angka, kekayaan mereka mencerminkan perjalanan menarik yang telah mereka tempuh dalam kehidupan ini – perjalanan yang dihiasi dengan inovasi dan pemikiran strategik, dan yang telah memberi kesan kepada industri mereka, serta masyarakat secara umumnya. Artikel ini membentangkan satu analisis mengenai latar belakang, usaha perniagaan, prestasi kewangan, dan falsafah mereka, yang memberikan kita gambaran tentang bagaimana individu-individu ini mengubah dunia.
Tesla: $95.4B, SpaceX: $82.2B, X: $13.3B
Amazon: $134B, Blue Origin: $8.5B
Microsoft: $8.5B, Cascade Investment: $80B
Microsoft: $34B, LA Clippers
Berkshire Hathaway: $95B
Oracle: $70B, saham Tesla
Kehidupan awal dan latar belakang
Elon Musk dilahirkan pada 28 Jun 1971, di Afrika Selatan, dan menunjukkan minat yang kuat dalam teknologi dan komputer dari zaman kanak-kanak, dan mempunyai sangat tertarik dengan angkasa dan fiksyen sains. Beliau mencipta karya teknologi pertamanya ketika beliau baru berusia 12 tahun - permainan video yang dipanggil Blastar, bunga-bunga pertama tentang usaha yang akan beliau ceburi apabila beliau dewasa.
Musk meninggalkan Afrika Selatan dan berhijrah ke Amerika Syarikat untuk belajar fizik dan ekonomi di University of Pennsylvania. Waktu beliau di UPenn adalah waktu yang sangat formatif dan berpengaruh membentuk wawasan beliau untuk masa depan teknologi dan inovasi. Selepas beliau meninggalkan pengajian Ph.D. beliau di Universiti Stanford, Musk memutuskan untuk melibatkan diri dalam bidang keusahawanan, membuka jalan ke arah kejayaan beliau.
Memimpin Berkshire Hathaway
Tempoh perkhidmatan Buffett sebagai CEO di Berkshire Hathaway terkenal dengan fokus beliau pada pelaburan berlandaskan nilai (value investing) dan kepelbagaian (diversification). Di bawah kepimpinan beliau, prestasi syarikat itu berkembang untuk merangkumi suatu spektrum yang terdiri dari pelbagai sektor, dari insurans dan tenaga kepada barangan pengguna dan teknologi.
Prestasi kewangan dan impak pasaran
Saham Berkshire Hathaway Inc. baru-baru ini meningkat kepada $411, didorong oleh berita terkini contohnya tentang betapa syarikat itu mengekalkan pegangannya dalam suatu startup yang bernama Liberty SiriusXM. Pada satu masa, pelaburan Berkshire dalam Sirius XM Holdings telah meningkat menjadi $2.5 bilion.
Berkshire Hathaway terus menguasai pasaran hartanah kediaman walaupun diancam litigasi antipakatan yang berkaitan dengan komisen hartanah. Saham tersebut telah berkembang hampir 27% pada tahun 2023, menghampiri permodalan pasaran sebanyak $1 trilion.
Jeff Bezos: perintis e-dagang dan peneroka angkasa lepas
Tempat tinggal: Amerika Syarikat
Pengasas dan Pengerusi Eksekutif: Amazon
Nilai bersih: $162 bilion
Pegangan pemilikan Amazon: 10% ($134 bilion)
Blue Origin: $8.5 bilion
Aset-aset lain: The Washington Post, pelaburan hartanah
Falsafah peribadi dan filantropi
Musk bercita-cita untuk menyelesaikan masalah dunia dan mengaburkan sempadan teknologi. Usaha filantropi beliau termasuk sokongan untuk penyelidikan dan pembangunan teknologi tenaga boleh diperbaharui, penyelidikan saintifik, dan pendidikan. Musk juga terkenal dengan telatahnya yang gemar menyentuh isu-isu politik dan sosial.
Usaha-usaha Elon Musk yang seterusnya akan terus mempengaruhi pelbagai sektor. Inovasi berterusan Tesla dalam EV dan penyelesaian tenaga, kemajuan SpaceX dalam penerokaan angkasa lepas, dan kemajuan The Boring Company dan Neuralink akan memacu kemajuan teknologi dan membentuk pasaran global.